7.10.10

BelieverS

God..
I sent message for 'him' through my writing
I don't care if it would be read or not
I just wanna say three word "O.M.Y" this night
This night, I don't know bout tommorow

Thanks everything for Your and your giving
That I can breath more

It should be no sorrow for believers..

9.8.10

EsA

Ada sesuatu yang abadi, tempat bersandar yang damai bila kita mengerti. Dia berbeda dengan segala hal, Dia hanya satu dan tak berkeluarga. Mungkin kita tak perlu mengiba terhadap sesama. Berbahagia karena kita bisa membahagiakan. Keterbatasan memang tak bisa dipungkiri tapi Dia ada untuk melengkapi segala pinta. Dialah Sang Maha.

(Q.S Al-Ikhlas)

ManusiA

Manusia terkadang awam untuk meminta perlindungan. Manusia tak terlepas dari kelemahan, terbatas akan segala hal. Ketika hati terasa sempit terhimpit, sakit menggigit seakan asa terlibas begitu saja. Saat itu juga setan membisik, semakin sesak terisak.

Di segala waktu dan keadaan disitulah Tuhan berada. Dialah sesembahan, raja diraja alam semesta, tempat berlindung dan memohon pertolongan. Dengan segala cara Dia beserta kita.

(Q.S An-nas)

8.8.10

FighT

Now, I’m free

I see your hands holds other

Your eyes look so deep inside her face

Neither mine nor my heart

That I know it’s right

Everything is going high


Between.. you and her

This is me

I never imagine like that

Feel a thight

Probably.. It’s my fight

10.7.10

SubuH

Terkadang ada kekuatan dari luar, yang tak kita inginkan datang tak diundang, bisa berupa kebaikan dan kejahatan. Campurtangan ini membuat keadaan berubah cepat dalam sekecap. Meskipun secara alamiah, manusia itu baik, kedengkian dapat mengisi hati yang iri.

Di kala subuh mulai menyentuh, kemudian berganti ke gelap gulitanya malam, hanya Tuhanlah yang mampu merehat niat-niat jahat.

(Q.S Al-Falaq)

19.5.10

SakiT

Kubilang hati ini remuk terpuruk

Kubilang hampa tengah menyapa

Kubilang sakit teriris

Terkikis senyap gundah

Merebah dan kalah


Harusnya kuukur rasa sakit ini dengan Tuhan

14.5.10

GonE

Kuasa Tuhan sangat nyata..

Kata-kata yang terucap hanya tinggal remah. Mungkin suatu saat nanti, hilang hingga tak bersisa. Daya Tuhan sungguh indah bagi penikmatnya, sebaliknya begitu pedih bagi jiwa yang egois. Layaknya kukecap, rasa milik itu masih ada, meski kepunyaan itu hanya runyam tak bertuah di dunia. Ketika menghilang dan lepas, rasanya sakit teriris.

Jiwa itu tak lagi menyatu, separuhnya pergi, singgah di kedamaian jiwa lain. Tuhan telah menetapkan sedemikian itu.

Kini setengah jiwa sendiri itu rapuh karna dideru cemburu. Kesuraman hati telah menjadi penyiksaan bagi dirinya sendiri. Serpih pilu tak kian berlalu.

He is really gone..And I'm not strong enough..

Only God leads me to the salvation..

6.4.10

KalbU

Kujahit rupa-rupa warna benang menyamar sebentuk wajah yang tak bisa kembali kujamah. Tak menyisakan sekapur sirih untuk kata terimakasih. Selayaknya dipandang, mengerlip pun tampaknya tidak. Sesungguhnya tak berharap dan tak berniat meratap. Kecewa terkadang memang perlu bahwa ragu ternyata menggebu. Merajai hati orang, jauh dari kuasa.

Hanya Dialah pendaya kalbu untuk berolah-alih seketika.

29.1.10

CarI

Hari-hariku kini mencari, tak lebih dari apa yang ingin kugapai. Mencari dengan gamang apa yang seharusnya benar, dan hanya ingin segera mulai lakukan untuk segala di luar diriku. Mencapai apa yang ingin kugapai hanyalah sebuah jalan buntu yang akan sakit bila sering kubenturkan.

Mungkin tak selekas itu menghamburnya, bahkan serpihannya masih menancap lekat hingga tak lekang lukanya oleh waktu. Kukira waktu akan menjawab dan sedikit membalutnya untuk sejenak lupa, tapi dari ujung manapun selalu datang menghantam, mungkin hingga bentangan angka yang kususun sejak kuhirupkan nafasku ini kian menua dan berujung hampa di dunia.

19

19 Januari di tahun kedua dengan rasa yang sama, tapi tampak berbeda. Sebongkah kekuatan dariNya telah membuahkan cita untuk merasa. Keikhlasan senantiasa disunggi untuk tak membebani karna karma hanya berasal dari diri dan mukjizat hanya tercipta olehNya hingga kukuh berdiri di puing-puing rapuh dengan rusuh Sang Penyembuh yang terkadang meniupkan kambuh.

AsasI

Kebebasan pun telah terjual dengan seonggok pretise dan materi. Pertalian hati itu telah terputus oleh aturan buatan tangan manusia yang mengutamakan profesi tanpa memedulikan asasi hati. Sebagian kemerdekaan memang harus rela terenggut bila kesediaan loyal telah tertransaksi dalam selembar persetujuan dengan otak berpolos berani bertandatangan. Bukan kecelakaan ataupun ketidaksengajaan, melainkan jalan telah mewajibkan seperti itu untuk sanggup berdiri di kemudian hari.

RibatH

Pikir manyun sakit ke ubun-ubun
Tegun sekejap termangun berabad-abad
Kesumat mencandu berikat pekat, sekarat di tiap ribath
Hangat beringat di lima tempat singgah pada luang-luang waktu per hari
Untuk sekedar menggubah serapah agar berjengah
Benar hanya Dialah yang tak pernah lengah

4.1.10

SentaK

Tersentak lugas, gagal menahan biadab tertuju pada seorang yang ingin kujaga, kukuak kembali berkasnya.

Sesal menjejal hingga kutunggu tanggapnya, ingin kubalut luka-lukanya, hingga tak sekelumit pun berjela kembali seperti yang senantiasa kurasa. Namun, diri ini bertempat diam untuk aman karna tak berani menyentuhnya kembali.