26.6.09

BeruntunG

Pagi itu menu makan paginya nasi goreng, telur mata sapi, sama krupuk..hmm



” Ko dikit Sang makannya?”

” Iyah, lg diet”

”Lw tu ud kurus krempeng, mw jd kyk apa lg lw Sang”

”Iyah, biarin aja”

”Gw ini cwo, klo liat cwe tu sukanya yang fresh, gak kusem, biar gendut tapi mukanya fresh, bersihan gt,yah.. kecuali klo cwo lho fine2 aja c..”

”Ouwh..” kupasang muka innocentku sepanjang makan.



Langsung ku terpasung didepan cermin itu.Diam dan benar. Tapi sayang aku lebih bruntung daripada “kamu” karena ”dia” tidak seperti ”kamu”.

Mukjizat

Kulantunkan ayat itu kembali, tak berdaya bibirku begitu sulit mengeja satu demi satu firmanMu. Dadaku berdetak begitu kencang sampai tak kuasa air mataku membasahi tipisnya lembaran suci itu. Tersadar aku telah meninggalkanMu di sepanjang gulanaku. Satu, dua, tiga.. aku ingat sebegitu kuasanya diriMu menyentuh diriku hingga keluhku serasa tak berujung. Keluh yang membangunkanku di keheningan malam-malam itu. Kututup dan kusadahi kesahku, kusadar ” Mukjizat” itu nyata..



Harusnya aku bercermin kepadaMu. Tapi tak bisa kuhilangkan ragu pada diriku..Sudahlah.