28.6.09

KufuR

“Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur (kepada Allah) sehingga di dalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa di dalamnya ada kebaikan pula.” (HR Muslim)


”Biarlah saya buta, karena dengan kebutaan yg saya alami ini, saya jadi lebih dekat dengan Illahi serta bersyukur dengan apa yg telah saya dapat dan DIA berikan pada saya. Jika saya tidak lagi buta (karena dioperasi), bisa jadi saya malah akan jadi orang yg durhaka dan kufur nikmat-Nya. Bisa jadi saya akan melakukan banyak maksiat dengan mata baru saya. Jadi, biarkan saya buta….”


Aku jauh..jauh..jauh..tak seperti dia. Aku hanya tanya kenapa..kenapa..kenapa tanpa berbuat apa-apa. Aku tau aku salah..salah..salah tapi tak branjak tuk berubah.

EnggaN

Psikolog garang itu tiba-tiba menunjukkan muka ramah layaknya seorang sahabat..


“ Anda mengatakan bahwa kelemahan anda adalah tidak pernah memasang target atas suatu pencapaian apapun, kenapa anda seperti itu?”

“ Karena menurut pandangan saya, saya hanya menghadapi apa yang ada di depan saya, saya lakukan yang terbaik dan bagi saya itu sudah cukup terlepas dari hasil yang tidak maksimal”

“ Anda juga menuliskan bahwa anda enggan untuk bersaing dan anda terkesan tidak ambisius.”

” Iya, saya hanya lakukan yang saya bisa”

” Kalo anda seperti itu untuk apa anda hidup, hidup anda hanya sambil lalu saja, ambisius dan target itu sangat penting dalam hidup”


Akupun hanya menganggukkan kepala.

Akupun tau aku sangat salah mengeluarkan pernyataan itu. Tapi Aku pun seperti itu adanya sekarang. Semoga hari esok aku berubah. Entah.